150 Peserta Ikuti Peningkatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian
OGAN KOMERING ILIR - Upaya Khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi merupakan salah satu program transformatif Kementerian Pertanian yang memerlukan adanya dukungan penerapan standar pertanian. Program ini menerapkan prinsip pertanian yang ramah lingkungan, efisiensi dalam penggunaan sumber daya, dan menjaga keseimbangan ekologis, serta menekankan pentingnya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan akses petani terhadap teknologi.
Pada tanggal 15 Februari 2024, BSIP Sumsel melaksanakan kegiatan “Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian” untuk Mendukung UPSUS Peningkatan Produksi Padi Provinsi Sumatera Selatan. Mengawali rangkaian kegiatan ini, Kabupaten OKI menjadi lokasi pertama pelaksanaan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian. Bertempat di Gedung Serbaguna Desa Awal Terusan, Kec. Sirah Pulau Padang, kegiatan bimbingan teknis diikuti sebanyak 150 peserta yang terdiri dari petani, penangkar, dan penyuluh dari Kecamatan SP Padang, Jejawi, dan Pampangan.
Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. OKI yang menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan ini.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala BPSIP Sumswl (Dr. Suharyanto, S.P., M.P.). Dalam sambutannya disampaikan bahwa saat ini lembaga yang dulunya Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah bertransformasi menjadi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) yang memiliki tupoksi untul mengawal penerapan standar instrument pertanian. "Kegiatan pepenguatan kapasitas penerap standar ini dilaksanakan di 22 Provinsi di Seluruh Indonsia, untuk di Sumsel kegiatan ini dilaksanakan di 5 Kabupaten sebagai sentra produksi padi dan jagung" ungkap Dr. Suharyanto.
Peserta mendapatkan materi mengenai Program UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Manajemen Produksi dan Sertifikasi Benih Padi, Penerapan Good Agriculture Practices Budidaya Padi Sawah Lebak, Penanganan Hama dan Penyakit Terpadu di Sawah Lebak, serta Pemanfaatan Limbah Sekan Padi yang dilanjutkan dengan Praktik Pengolahan Limbah Sekam menjadi Biosilika. (MDS, Ssw)