BSIP Sumsel ikut berpartisipasi dalam International Focus Group Discussion
PALEMBANG - Optimalisasi pemanfaatan lahan rawa untuk peningkatan produktivitas beras merupakan salah satu strategi pengembangan pertanian di Indonesia. Sumatera Selatan merupakan salah satu wilayah potensial optimalisasi lahan rawa, disamping Papua dan Kalimantan. Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya peningkatan kebijakan teknis dalam aspek pengelolaan produksi beras di lahan rawa, hari ini Jumat (09/08/2024), BSIP Sumsel ikut berpartisipasi dalam “International Focus Group Discussion (IFGD) on Optimization of Wetland for Rice Production in South Sumatra”.
IFGD yang dilaksanakan oleh Biro Kerjasama Luar Negeri-Kementerian Pertanian di Hotel Aryaduta ini, diikuti oleh Lembaga Internasional (FAO, IFAD, ADB, IsDB, IRRI, KOICA, JICA, PRISMA, ACIAR, KCR, KITC, ASEAN-GIZ, dan Asia Foundation), Kementan, Kementerian PUPR, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Sumsel, Dinas Pertanian Kab. Banyuasin, Universitas Sriwijaya, Universitas Lampung dan juga IPB.
IFGD dibuka dengan kata sambutan dari Kepala Dinas Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Sumsel (H. R. Bambang Pramono) dan juga Kepala Biro KLN Kementan (Dr. Ade Candradijaya) yang dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai Program Pengembangan Padi di Lahan Rawa oleh Direktur Penyediaan dan Perlindungan Lahan (Dr. Atekan, SP., M.Si), Penerapan Terbaik Pemanfaatan Lahan Rawa (Mr. Bo Zhou), Pendampingan Teknis dan Kolaborasi antara CNRRI dan MOA Indonesia dalam Mendukung Produktivitas Padi di Indonesia (CNRRI), Skema Kerjasama Potensial dalam Pengembangan Padi di Lahan Rawa (IFAD), Ringkasan dan Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Lahan Rawa Sumsel Kedepan (Chris Summers).
Diskusi ini memberikan wawasan yang berharga bagi pengelolaan lahan rawa di masa depan. Semoga hasil dari diskusi ini dapat meningkatkan kebijakan teknis dan mendukung produktivitas yang lebih tinggi di lahan rawa. (Bny, MDS, Ssw)