Dampak Kegiatan Optimasi Lahan (OPLA) Rawa mulai Dirasakan Manfaatnya Oleh Petani
BANYUASIN- Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian mengupayakan terjadinya peningkatan indeks pertanaman (IP) padi di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan melalui optimasi lahan rawa (OPLA). OPLA di Sumsel dilakukan pada 5 Kabupaten, salah satunya di Kabupaten Banyuasin seluas 22.000 Ha yang mencakup Survey Investigasi Design (SID), kontruksi, olah tanah dan pertanaman. Salah satu lokasi OPLA saat ini telah memasuki musim panen yakni di lahan Gapoktan Sumber Rejeki 1 dan Gapoktan Sumber Rejeki 2.
Kegiatan OPLA yang dilakukan antara lain berupa normalisasi saluran tersier dan pembuatan tanggul sekeliling hamparan dengan tujuan pada saat terjadi air pasang, lahan-lahan pertanian dapat terhindar dari luapan air pasang dan juga pengaturan air keluar dan masuk melalui pintu air dari saluran sekunder ke tersier. Sehingga petani dapat memanfaatkan lahannya untuk pertanaman padi sekaligus peningkatan indeks pertanaman.
Dirjen PSP Kementan (Ir. Ali Jamil, MP., Ph.D) yang didampingi oleh Kepala BSIP Sumsel selaku Penanggung Jawab Kabupaten Banyuasin (Dr. Suharyanto, SP., MP) dan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banyuasin (Sarip, SP., MM) menyaksikan langsung kegiatan panen pada hamparan 302 hektare tanaman padi dengan dominan varietas Inpari 32 (Minggu, 09/06/2024). “Biasanya lahan ini semula ditanami padi (IP 100) atau sekali dalam musim tanam. Lalu ketika panen biasanya dilanjutkan dengan penanaman jagung. Namun dengan adanya optimasi lahan rawa ini, yang semula ditanami jagung saat ini dilakukan penanaman padi,” jelas Kadin TPH Banyuasin. Dirjen PSP mengharapkan setelah panen ini, dapat dilakukan percepatan tanam sehingga mencapai IP 300 serta mengarahkan agar alat mesin pertanian yang sudah tersedia baik itu alat pengolah tanah, combine harvester dapat dimanfaatkan secara optimal untuk percepatan tanam. Dengan peningkatan IP yang berdampak pada perluasan areal tanam ini diharapkan ada tambahan produksi beras minimal 600 ribun ton di Provinsi Sumsel. (Bny, Ssw)